Batasan Kita Letaknya Dimana Sih ?




anewmind.net
  
Suatu malam, pas, lagi asyik ngopi di warkop sekitaran Universitas Airlangga, bersama teman satu fakultas yang lama tidak bersua. Akhirnya tercetus sebuah obrolan yang mengarah pada cara mengetahui letak batasan kita, sebagai manusia. Padahal lagi ngopi, eh ngobrolnya jadi berbau psikologi seperti ini, ya wis lanjut.

Manusia, dalam kehidupan, pasti sudah merasa berusaha sekuat mungkin sampai batas kemampuan mereka.  Seringkali, keinginan untuk berhasil tolak ukurnya diambil dari seberapa besar seseorang berusaha, disertai dengan kemampuan memadai atau tidak. Adapula yang berpendapat, orang yang berusaha saja bisa gagal apalagi yang tidak.

Nah, sebenarnya kalau ingin berhasil, apa yang harus disadari sejak awal? “Sebenarnya batasan itu letaknya dimana, itu dulu yang harus diketahui, baru enak melangkah,” ujar teman saya tersebut.

Sembari mencontohkan, satu buah pensil yang diletakkan di atas meja lantas ditanya, letaknya dimana, pasti di atas meja. “Lah terus, mejanya ada dimana, dalam ruangan bukan. Ruangan ini letaknya dimana, dalam bangunan rumah. Kemudian bangunan ini letaknya dimana, di jalan A misalnya. Jalan tadi posisinya dimana, Surabaya. Surabaya sendiri letaknya di mana, Jawa Timur. Begitu seterusnya sampai ada pertanyaan bumi ada di mana, gugusan galaksi Bima Sakti,” paparnya.

Lantas, ditanyakan pula, bagaimana caranya pensil tadi bisa sampai bulan? Beberapa dari kita, jika disodori pertanyaan seperti itu, pastilah ada yang menganggap pertanyaan aneh, gak bermutu dan sebagainya.

“Di sini letak permasalahannya, orang Amerika saja bisa menancapkan bendera di atas permukaan bulan. Masa mencari cara, pensil sampai bulan tidak bisa. Dari sini anda bisa mencari tahu, dimana letak batasan itu,” imbuhnya.

Pensil, meja, bangunan rumah, bahkan manusia sendiri, tidak ada yang membatasi. Lantas apa yang menghambat kita dalam berusaha jika semuanya tidak saling mengikat, mengekang bahkan berkaitan?

“Kalau di alam nyata, sekeliling kita tidak ada yang membatasi. Kita mau berlari kencang, pelan tidak ada penghalang. Berarti batasan itu letaknya ada dalam pikiran. Jika sudah mengetahuinya selanjutnya tinggal bagaimana kecerdasan logika menuntun anda ketika masalah menghadang,” pungkasnya.

Wah, bener juga, contoh paling sederhana yang sering kita alami. Mau berangkat kerja, karena semalam pulang malam. Bangun tidur pagi hari, lihat jam, eh kok jadi malas berangkat kerja, padahal tidak usah dipikir langsung bangun, mandi dan sarapan, bisa dengan cepat tiba di tempat kerja. Berhubung pikiran kita sudah dibatasi, badan pun enggan bergerak. Kalau begini, bagaimana mau beraktivitas wong bergerak saja enggan. So, free your mind.


Responses

2 Respones to "Batasan Kita Letaknya Dimana Sih ?"

Anonymous said...

kalau keterbatasan modal bagaimana bung?


November 26, 2012 at 3:37 AM
Unknown said...

Bagaimana anda bisa mengatakan keterbatasan modal jika belum berusaha untuk mencarinya. Tidak ada modal berusaha bukan berarti tidak bisa berusaha bukan? Bagaimana berusaha tanpa modal? Ya bermain informasi alias makelaran atau apa saja, sesuai bidang kehidupan anda.
Bebaskan dulu pikiran dari keterbatasan itu, lakukan saja, fokus dan tanam terus apa yang anda usahakan, satu lagi berdoa, orang barat bilang yang terakhir sebagai faktor luck


November 26, 2012 at 4:05 AM

Post a Comment

Followers

 

Visitors

Return to top of page Copyright © 2010 | Platinum Theme Converted into Blogger Template by HackTutors